AKIBAT PERGI KE DUKUN CABUL PART 2


TIKETQQ - Keesokan harinya, sarapan pagi dgn kedua orangtuaku menjadi canggung. Kami bertiga tdk banyak bercakap-cakap seperti biasanya. Mama dan Papa hanya berbicara seperlunya saja. Aku sendiri malah hanya terdiam saja sambil mengunyah. Kami bertiga tahu apa yg terjadi tadi malam, sehingga masing-masing terbelenggu dgn fakta bahwa Mama dan anak tadi malam baru saja melakukan perhubungan yg tabu.

Papa pergi bekerja, sementara Mama ke dapur untuk cuci piring dan lainnya. Aku tdk tahu apa yg harus aku lakukan sehingga memutuskan untuk sekolah tanpa berbicara apa-apa lagi. Hubungan keluarga kami sekarang sdh berbeda dan tdk dapat dirubah lagi. Entah aku ini senang atau tdk, namun kini, tiap kali aku lihat Mama maka aku pasti ngaceng. cersexs699

Ketika hari semakin cepat berlalu, aku jadi semakin kecewa. Karena Mamaku tdk pernah lagi datang ke kamarku untuk begituan. Apakah dukun itu gagal? Pikirku. Apakah Papa masih merugi walaupun aku dan Mama telah melakukan ritual? Aku menjadi sangat sedih ketika kulihat pada bulan ini, tinggal tersisa dua hari lagi. Malam ini akan terlihat apakah Mama akan meneruskan ritual itu, karena sesuai pesanan pak dukun, kami harus melakukannya tiga kali dalam sebulan.

Hari telah malam dan menunjukkan pukul sepuluh. Aku duduk di kamar dgn hanya memakai celana boxer saja. Jantungku berdetak kacau menunggu Mama. Di satu pihak aku berharap sangat Mama akan datang, di lain pihak aku ketakutan bila Mama tdk datang hari ini. AGEN BANDAR Q

Tiba-tiba saja pintu perlahan terbuka, dan Mama masuk ke dalam kamar dgn memakai daster yg sama. Aku merasa lega sekali. Perasaanku berbunga-bunga dan perlahan burungku mulai mengeras. Aku menanti-nanti dgn jantung yg berdebar-debar ketika Mama naik ke tempat tidur pelan-pelan tanpa mengeluarkan suara, matanya tak pernah menatap mataku, lalu ia memelorotkan celanaku sampai lepas dan menduduki penisku seperti sebelumnya. Hanya saja, saat ini aku sedang duduk di tempat tidur dan bukan tiduran seperti sebelumnya.

Kini posisinya Mama menduduki kedua pahaku dan kemaluannya menempel di batang penisku yg kini mengacung ke atas terjepit antara Meki Mama dan perutku sendiri, lalu Mama memeluk kepalaku sehingga jatuh di pundaknya. Namun aku dapat melihat bahwa kini teteknya tdk ditutupi BH sehingga aku menjadi girang tak terkira. Apalagi saat dadaku merasakan tetek Mama yg hanya berlapiskan daster untuk pertama kalinya. Tetek Mama begitu empuk dan kenyal dgn puting yg menonjol bagaikan pensil.

Mama tdk bau sabun. Tampaknya ia tdk mandi sebelum ke sini seperti sebelumnya, tp aku tdk kecewa. Malah aku senang jadinya. Aroma Meki Mama yg pernah kucium sedikit tercium dari ketiak Mama. Mama mulai menggesekkan kemaluannya di batang penisku. Namun, kali ini gesekkannya lebih cepat dan nafas Mama pun kali ini memburu lebih cepat dibandingkan sebelumnya dan lagi pelukan Mama begitu eratnya. Akupun memeluk badan Mama dan Mama tampaknya tdk marah.

Apakah Mama sdh horny duluan? Pikirku dalam hati. Ada kemungkinan begitu, karena aku ingat bahwa dukun bilang Mama hanya boleh bersenggama dgnku, sementara sdh duapuluh hari yg lalu kami berdua melakukan hubungan seksual. Kemungkinan selama ini Mama seringkali berhubungan seks dgn Papa. Aku pun kalau menjadi Papa akan selalu ingin berhubungan seks dgn isteri secantik Mama.

Tak lama Meki Mama sdh basah sekali. Kemudian Mama melepaskan pelukannya, lalu sedikit menaikan pantat, memegang penisku dan akhirnya memasukkan Mekinya ke penisku yg sdh tegang dari tadi hingga kepala penisku memasuki liang senggamanya. Mama lalu menaruh kedua tangannya di pundakku lalu perlahan-lahan merendahkan tubuhnya sehingga perlahan Mekinya membungkus penisku.

Sepanjang perjalanan masuknya penisku, Mama memejamkan matanya dan melenguh,

“mmmppphhhhhhhhh…………. Yeaaaaaahhhhhhhhhh……..”

“Maaaamaaaaahhhhh…..” kataku tak mau kalah,” yeeeaaaaaaah…… Maaaaa……….”

Ketika penisku sampai lagi di ujung rahimnya, Mama melingkarkan tangannya di leherku dan dgn satu tangan mendekap kepalaku. Lalu tiba-tiba pantatnya dihenyakkan ke bawah sehingga penisku menghujam masuk rahimnya secara cepat.

Reaksiku adalah memeluk Mama erat-erat karena kaget dan sedikit sakit. Rangkulan Mamapun jg makin erat. Mama mengerang-ngerang dan aku mendesah-desah merasakan sensasi penisku yg dibungkus di dinding Meki Mama sedang dipijat-pijat dinding Meki itu.

TiketQQ Situs BandarQ Domino99 Poker QQ Online Terpercaya

Lalu Mama mulai menggoyang pantatnya. Aku merasakan nikmat sekali. Apalagi kini kami dalam posisi duduk dan berpelukan. Rasanya kami adalah dua pasang kekasih. Kuingat Mama tdk mau berciuman dgnku, namun aku tak tahan dgn keintiman tanpa cinta ini. Aku ingin sekali menciumi tubuh Mamaku. Akhirnya aku masa bodo dan mulai mengenyot pundak Mama yg telanjang.

Mama mulai mendesis-desis seperti kepedesan. Aku kini menjilati pundak Mama dan mengarah ke lehernya. Kukecupi dan kujilati leher Mama yg halus. Wajahku terbenam di lehernya, rambut Mama menutupi kepalaku. Wangi shampoo Mama dan bau tubuh Mama bercampur di hidungku. Ini adalah bau surgawi, pikirku dalam hati. Mulutku tdk pernah tinggal diam. Leher Mama sdh habis aku ciumi, jilati dan kenyoti. Mama makin keras mendesahnya. Semakin lama Mama mempercepat goyangannya pula.

Kedua tanganku kugerakkan ke bawah sehingga meremas kedua pantat Mama yg bahenol. Otot pantat Mama sungguh kenyal dan tdk lembek. Ini mungkin karena Mama rajin ke gym untuk berolahraga. Sementara itu, kedua pantat Mama yg masih ditutupi daster telah kuremas-remas sambil kutarik-tarik seirama dgn goyangan pantat Mama.

Suatu saat ketika aku meremas-remas pantat Mama, tak sengaja kain daster Mama sdh tertarik ke atas. Aku baru menyadari ketika ujung jari tangan kiriku menyentuh kulit Mama. Aku serentak mendapatkan ilham. Aku mulai meremasi pantat Mama sambil berusaha menyingkap daster Mama ke atas lagi. Usahaku perlahan berhasil. Pada akhirnya kedua tanganku berhasil menggenggam kedua pantat Mama tanpa dihalangi kain daster itu.

Mama masih menggoyangkan pantat dan mengerang-erang kenikmatan. Aku mengambil kesempatan dgn menyusupkan tangan kananku ke atas sehingga kini tangan kananku sdh berada dalam daster dan memegang punggung Mamaku secara langsung.

Tiba-tiba Mama memelukku begitu eratnya aku sampai aku merasa sedikit sesak. Selangkangan Mama tiba-tiba berhenti bergerak. Mama menekan penisku keras sekali sambil berseru,

“Yeeeeaaaahhhhhh…… Mama sampaaaaiiiiiiii……………”

Mamaku orgasme duluan. Akhirnya Mama melepaskan pelukannya beberapa saat kemudian. Aku kecewa begitu Mamaku menarik kedua tanganku sampai lepas dari tubuhnya. Ia menatapku lalu berkata,

“Ko, kamu itu bandel ya. Kamu kok cium-cium leher Mama kayak gitu. Kan Mama sdh bilang, kita ini bukan kekasih. Kita ini Mama dan anak. Jgn berperilaku ga sopan gitu donk.”

Aku hanya menunduk saja karena kecewa. tapi setidaknya tanganku yg menggerepe dia tdk diprotes. Artinya aku boleh lagi nanti. Mama meninggalkan pangkuanku, untuk sementara aku kecewa sekali karena belum sampai orgasme, namun Mama tdk keluar kamar melainkan ia merangkak di tempat tidur bagai anjing, hanya saja sedikit nungging karena kepalanya ia taruh di bantal. Mama lalu menoleh ke arahku yg berada di belakangnya dan berkata, CERITA SEXS 

“Kamu masukkin dari belakang saja ya. Biar kamu ga cium-cium Mama lagi.”

Tanpa disuruh kedua kalinya, Aku segera memposisikan diri di belakang Mama, berhubung aku lebih tinggi dari Mama, maka aku hanya sedikit menekuk lutut agar penisku sejajar dgn Mekinya. Aku menyingkap dasternya yg saat itu menutup pantatnya. Karena Mama tdk bilang apa-apa, aku beranikan diri menyingkap daster itu hingga tersingkap hingga setengah punggungnya. Aku belum berani terlalu jauh takut dimarahi.

Aku tekan penisku di depan lubang Meki Mama dgn dipandu tangan kananku, tangan kiriku menyibak pantatnya agar terlihat lubang itu. Setelah pas posisinya, aku dorong pantatku perlahan demi menikmati sensasi gesekan penisku yg memasuki liang vagina Mamaku, suatu sensasi gerakan menggeser di mana gesekkan antara dinding vagina Mama dan batang penisku menyebabkan nafsu birahiku yg sdh tinggi menjadi semakin tinggi lagi.


Gerakanku terhenti ketika penisku sdh di ujung lubang dalam vagina Mama dan mencapai awal rahimnya. Kini kedua tanganku memegang kedua pinggul Mama. Sambil menghentakkan pantatku ke depan, kedua tanganku menarik pinggulnya untuk menambah tenaga tumbukkan. Dgn suara plok tanda selangkanganku menampar pantat Mama, kepala penisku kini sdh memasuki rahim Mama.

“Ooooooooh……………” teriak Mama perlahan,” dalam banget rasanya…………….”

Dalam posisi seperti ini, aku rasakan seluruh kepala penisku masuk ke rahim Mama, sementara sebelumnya hanya tiga perempat saja yg masuk. Posisi ini ternyata memberikan jarak penetrasi yg lebih jauh.

Aku terpaku pada pemandangan indah di bawahku. Mamaku yg sedang setengah telanjang dgn daster terbuka setengah punggung dan bagian bawah yg telanjang, dalam posisi doggy style dgn penisku ambles memasuki Mekinya. Aku tarik kedua pantatnya menggunakan kedua tanganku agar pemandangan ini lebih jelas. Kulihat anus Mama begitu rapat tanda Mama sedang mengencangkan otot vaginanya yg membuat penisku merasa nikmat karena diremas otot vaginanya itu.

Perlahan kutarik penisku hingga hanya setengah yg keluar dari Meki Mama, lalu kudorong lagi sehingga seluruh penisku terbenam di sana. Kulakukan berulang-ulang masih dgn gerakan pelan, karena pemandangan penisku keluar masuk lubang kehormatan Mamaku itu begitu indah di mataku. Begitu sucinya selangkangan Mama. Begitu sucinya kemaluan Mama. Kemaluan yg hanya pernah dijelajah oleh ayahku dan kini aku yg menjelajahi tiap jengkalnya. Bahkan Papaku itu belum pernah menjelajah sampai ke dalam rahim Mama.

Aku menjelajahi alat reproduksi Mama lebih jauh daripada siapapun di dunia ini! Saat itulah aku berketetapan dalam hati, bahwa Mama harus menjadi milikku dan bukan milik orang lain. Perempuan keturunan Tionghoa ini harus menjadi milikku. Seluruh jengkal tubuh perempuan ini harus jadi milikku. Aku harus menjelajahi tiap senti tubuh seksi ini. Tubuh seorang bidadari yg turun dari surga.

Entah beberapa menit aku asyik menarik dan mendorong penisku untuk menggeleser dalam lubang kenikmatan Mamaku, aku baru sadar ketika Mamaku mulai balas mendorong dan menarik pantatnya. Selain itu, suara Mama mulai terdengar lagi,

“Yeaaah…… yeaaaaaaaaaaaaah……. Lebih cepat….. lebih cepat…….. yeaaaahhhhh..”

Maka aku mulai mempercepat gerakanku. Di samping tempat tidurku ada lemari dgn kaca besar di salah satu pintunya. Aku melihat bayangan kami berdua di cermin itu. Cermin yg menunjukkan seorang remaja sedang mengentot perempuan dewasa dalam posisi doggy style. Kepala perempuan itu bergerak-gerak dan di wajahnya tampak kenikmatan dalam bersenggama. Aku lihat dasternya yg terbuka sampai setengah tubuh Mama. Mungkin kalau aku dorong sedikit-sedikit, aku dapat melihat tetek Mama dari cermin.

Aku segera bertindak. Kedua tanganku yg sedang memegang pantatnya mulai kugerakan untuk meremas-remas pantat itu. Mama mulai memperkeras suaranya, kurasa Mama tdk sengaja melainkan kenikmatan ini sdh menguasai pikirannya.

“Yeeeeahhhhhhhhhh!! Cepaaat……….!! Teruuuuus……… Yeeeeaaaaaaaaaaahhhh…….”

Kedua tanganku kini mulai mengusap-usap pantatnya diselingi oleh remasan. Makin lama kedua telapakku bergerak ke atas. Kini punggung bawahnya aku belai. Sebenarnya belai tdk tepat, melainkan aku mengusap-usap punggungnya. Akhirnya usapanku makin memanjang, dari bawah punggung ke bagian tengah punggung Mama tepat di kain dasternya yg terlipat di sana.

Punggung Mama begitu licin karena Mama sdh keringatan. Kulit putihnya mengkilat dijilat oleh cahaya lampu kamar. Begitu erotis, pikirku. Usapanku itu terus ku lakukan hingga jari tanganku mulai mendorongi daster Mama sedikit demi sedikit. Namun agak susah mendorongnya karena daster itu terlipat. Aku mendapat ilham lagi lalu aku mengusap ke atas lagi namun kali ini bukan mendorong daster melainkan tanganku menyusup. Setelah setengah telapakku menyusup di balik daster di bagian tengah punggung di antara belikatnya, aku segera mengusap balik ke bawah dan menunggu reaksi Mama. Mama tetap hanya mengerang-ngerang.

“Yeaaaaah……… teruuuuuusssss!!!!”

Aku susupkan lagi tanganku di bawah dasternya, namun kali ini ketika jariku hendak masuk, aku menggerakkan kedua telunjukku ke atas dan aku mengkaitkan kain daster itu di kedua telunjukku, menyebabkan bagian bawah daster mama terjepit antara telunjuk dan jari tengahku, lalu kuteruskan mengusap ke atas dgn kedua tanganku, sehingga kini kain daster Mama ikut bergerak ke atas. Untung saja posisi Mama sedikit nungging, sehingga daster itu kini berjumbel di dada bagian atasnya dan tdk kembali jatuh ke bawah.

Dari cermin kulihat toket Mama yg bulat dan mancung menjuntai. Yg menakjubkan adalah toket itu tampak lebih besar daripada yg tersirat ketika Mama memakai baju. Aku ingin sekali meraba dada itu namun takut dimarahi. Makanya aku kini kembali mengusap-usap punggung Mama. Tak terasa karena aku semakin bernafsu, aku kini mengentoti Mama dgn kuat. Selangkanganku menumbuki pantat Mama dgn mengeluarkan suara PLOK! PLOK! PLOK! Yg keras terdengar.

“YEAAAH……!” tahu-tahu kini suara Mama keras sekali. Mama sdh berteriak dan suaranya memenuhi ruangan kamarku,

”TERUUUUSS……. KOCOK TERUUUUS…….. KOCOK MEKI MAMAAAA……. MAMA SAMPAIIIII……..”

Aku kaget. Kemarin Mama tdk seliar ini. Entah apa yg ada dipikirannya. Aku menjadi gelap mata. Kuraih kedua payudaranya dari belakang. Kurasakan bulatan payudara Mama melebihi kapasitas genggamanku. Ternyata cukup lebar lingkar payudara Mama. Aku remasi payudara Mama yg lembut dan kenyal itu. Dan aku tiba-tiba saja tak dapat menahan lagi dan memuntahkan peju di dalam rahim Mama.

Setelah beberapa saat aku merebahkan diri di samping Mama. Entah bagaimana aku merasa sangat puas dan tenteram sehingga tak lama kemudian aku tertidur.

Comments